Presiden Putin: tuduhan tentara Suriah gunakan senjata kimia "omong kosong"
Minggu, 1 September 2013
Moskow
(ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa
pemerintah Suriah tidak pernah menggunakan senjata kimia, dan
menggambarkan tuduhan terhadap tentara Suriah menggunakan senjata
seperti itu adalah "omong kosong." "Menuduh pemerintah Suriah bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia provokasi dan seruan untuk menyerang Suriah adalah karena kemenangan yang dicapai oleh tentara Suriah dan mundurnya orang-orang oposisi bersenjata," kata Putin dalam sebuah pernyataan di Vladivostok, Sabtu, seperti dikutip SANA.
Presiden Rusia menambahkan bahwa jika Washington gagal untuk menunjukkan bukti, "itu berarti tidak ada. "
Putin juga mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Obama, seorang pemenang Nobel Perdamaian, harus memikirkan calon korban dari serangan militer terhadap Suriah.
Presiden Rusia meminta untuk melihat lintasan peristiwa selama sepuluh tahun terakhir ketika AS selalu membuat langkah pertama untuk memicu konfrontasi bersenjata di berbagai belahan dunia, yang tidak memecahkan satu kasus pun di Libya, Irak atau Afghanistan.
"Mengenai posisi rekan-rekan Amerika kami, yang menegaskan bahwa pasukan pemerintah (Suriah) menggunakan ... senjata kimia, dan mengatakan bahwa mereka memiliki bukti, baik, biarkan mereka menunjukkan kepada inspektur PBB dan Dewan Keamanan (bukti-bukti itu)," tambah Putin.
Dia mengingatkan alasan bahwa "informasi itu terlalu diklasifikasikan untuk mereka sajikan kepada siapapun" sebagai sumir dan menunjukkan rasa tidak hormat mereka terhadap mitra-mitra mereka.
Putin juga menyatakan terkejut pada pemungutan suara di parlemen Inggris Kamis yang menolak peran London dalam potensi perang di Suriah.
"Ini benar-benar tak terduga bagi saya," kata Putin. Dia mencatat, "Ini menunjukkan bahwa di Inggris, bahkan jika pihaknya adalah sekutu utama geopolitik Amerika Serikat di dunia ... ada orang yang dipandu oleh akal sehat."
Presiden Rusia menunjukkan bahwa KTT G20 mendatang, yang akan diadakan pekan depan di Saint Petersburg, Rusia, bisa menjadi platform untuk membahas krisis di Suriah.
Rusia adalah lawan vokal dari intervensi militer di Suriah dan menyerukan solusi politik untuk menyelesaikan krisis di sana.
Kremlin mengatakan kemarin bahwa setiap intervensi militer di Suriah akan menghadapi pukulan serius bagi seluruh sistem tatanan dunia.
Sumber : AntaraNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar