Mungkin karena banyak sobat yang “galau” terkait soal TNI yang
menyebarkan meriam buatan tahun 1961 untuk mengantisipasi serangan udara
beberapa waktu lalu, akhirnya Kementerian Pertahanan (Kemhan)
memutuskan untuk membeli sistem pertahanan udara dari di Swiss he…..
Nggak lah bercanda… Tapi pembelian sistem pertahanan udaranya benar
adanya.
Oerlikon Skyshield (Foto Rheinmetall Air Defence) |
Kemhan mengaku telah memesan sistem pertahanan udara yang bernama
Oerlikon Skyshield dari perusahaan Oerlikon Contraves (sekarang
Rheinmetall Air Defence) Swiss. Kepala Badan Sarana Pertahanan,
Laksamana Muda Rachmad Lubis mengatakan bahwa Kemenhan baru memesan 6
unit Oerlikon Skyshield dan saat ini sudah dalam proses produksi. Total
biaya yang harus dikeluarkan untuk mengakuisisi 6 unit alutsista Swiss
tersebut sebesar 202 juta dolar atau per unitnya sekitar 33,6 juta
dolar. Sayangnya, pengiriman baru bisa dilakukan pada 2015 (4 unit) dan
2017 (2 unit).
Oerlikon Skyshield adalah sistem pertahanan udara jarak pendek,
modular, ringan yang difungsikan untuk cepat menargetkan dan
menghancurkan pesawat dan rudal yang mengancam. Terdiri dari dua cannon revolver
35 mm dengan laju tembakan 1.000 putaran per menit. Sistem kontrol
tembaknya terdiri dari unit sensor dan pos komando terpisah. Skyshield
ini dibuat juga untuk dilengkapi hingga dua rudal permukaan-ke-udara
yang akan meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya.
Skyshield mudah dimobilisasi dengan truk atau sistem transportasi
lainnya. Sistem kontrol tembaknya menggunakan pencarian x-band dan
pelacakan radar, dan unit lain untuk radar/TV dan/atau Laser/FLIR precision tracking.
Pos komando dapat ditempatkan hingga jarak 500 meter dari unit kontrol
tembak, menggunakan gelombang radio terenkripsi. Skyshield juga bisa
digunakan dalam satu jaringan dengan sistem pertahanan udara lainnya
untuk cakupan pertahanan udara yang lebih luas dan efektif.
Amunisi AHEAD yang bisa memuntahkan 152 proyektil tungsten (Foto Rheinmetall Air Defence) |
Kemampuan Oerlikon Skyshield semakin mumpuni jika menggunakan
amunisi khusus buatan Rheinmetall bernama Advanced Hit Efficiency and
Destruction (AHEAD). Jika ditembakkan, peluru ini mampu menyebar
membentuk perisai, sehingga presisi tepat sasaran mencapai lebih dari 90
persen.
Sumber : Artileri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar