Jumat, 14 Maret 2014

Sukhoi SU-30 Sebagai ‘Game Changer’ di Asia Pasifik

Sukhoi Su-30SM

Jika sebuah negara ingin menjadi kuat dan berpengaruh di dunia, maka harus memiliki militer yang kuat. Harus menyadari dan cepat merespon apa yang negara-negara lain lakukan untuk meningkatkan kemampuan militernya. Bila hanya menjadi penonton, maka tentu akan tertinggal.
Beberapa negara di Asia Pasifik selama ini merasa aman karena militernya kuat. Mereka memiliki alutsista canggih terutama pesawat tempur dan tidak merasakan ancaman berarti dari negara lain yang militernya lebih lemah.
Namun saat ini sudah berbeda, “kenyamanan” sudah terkikis karena hadirnya satu pesawat asal Rusia Sukhoi Su-30 Flanker. Pesawat yang sangat bermanuver, cepat dan memiliki jangkauan jauh ini telah diakuisisi dalam jumlah besar oleh beberapa negara Asia yaitu China, India, Malaysia, Vietnam dan Indonesia.
Ini telah menggeser keseimbangan kekuasaan di teater Asia Pasifik. Ambil contoh, pilot Australia yang saat ini menerbangkan F-18 Hornet dan pembom tempur F-11 Aardvark kini harus menerima tantangan dari Flanker yang unggul di hampir semua aspek.
Pesawat tempur F/A 18A/B/F kalah dari Flanker dalam semua paramater kinerja utama. Australia sendiri sudah membahas situasi ini dengan mengeluarkan perintah untuk membeli 100 pesawat tempur siluman F-35 dari AS.
Flanker dilengkapi dengan 12 hard point (cantelan) – lebih banyak dari pesawat tempur lain. Fitur ini memungkinkan Flanker untuk membawa lebih banyak rudal dan bom pintar.
Flanker juga membuat rentan kapal induk bertenaga nuklir AS. War-gamed situations akan terjadi apabila kapal induk AS harus berhadapan dengan Sukhoi yang dipersenjatai dengan rudal jelajah anti-kapal. Apalagi bila Sukhoi dilengkapi dengan rudal hipersonik BrahMos.
Rudal-rudalnya memiliki keunggulan tersendiri, manuvernya legendaris, dan jangkauannya yang lebih dari 3.000 kilometer menjadikan Su-30 sebagai aset yang berharga. Su-30 mampu melakukan repeated probes and U-turns -taktik perang dingin Uni Soviet. Mengejar Flanker menjadi suatu yang berbahaya.
Wajar saja bila dikatakan Su-30 Flanker sebagai game changer di kawasan Pasifik setidaknya untuk saat ini. Hingga F-35 hadir di Asia Pasifik, situasi mungkin belum akan berubah.

Sumber : Artileri

Kemhan Beli 6 Sistem Pertahanan Udara Oerlikon Skyshield

Mungkin karena banyak sobat yang “galau” terkait soal TNI yang menyebarkan meriam buatan tahun 1961 untuk mengantisipasi serangan udara beberapa waktu lalu, akhirnya Kementerian Pertahanan (Kemhan) memutuskan untuk membeli sistem pertahanan udara dari di Swiss he….. Nggak lah bercanda… Tapi pembelian sistem pertahanan udaranya benar adanya.
 
Oerlikon Skyshield
Oerlikon Skyshield
(Foto Rheinmetall Air Defence)
Kemhan mengaku telah memesan sistem pertahanan udara yang bernama Oerlikon Skyshield dari perusahaan Oerlikon Contraves (sekarang Rheinmetall Air Defence) Swiss. Kepala Badan Sarana Pertahanan, Laksamana Muda Rachmad Lubis mengatakan bahwa Kemenhan baru memesan 6 unit Oerlikon Skyshield dan saat ini sudah dalam proses produksi. Total biaya yang harus dikeluarkan untuk mengakuisisi 6 unit alutsista Swiss tersebut sebesar 202 juta dolar atau per unitnya sekitar 33,6 juta dolar. Sayangnya, pengiriman baru bisa dilakukan pada 2015 (4 unit) dan 2017 (2 unit).
 
Oerlikon Skyshield adalah sistem pertahanan udara jarak pendek, modular, ringan yang difungsikan untuk cepat menargetkan dan menghancurkan pesawat dan rudal yang mengancam. Terdiri dari dua cannon revolver 35 mm dengan laju tembakan 1.000 putaran per menit. Sistem kontrol tembaknya terdiri dari unit sensor dan pos komando terpisah. Skyshield ini dibuat juga untuk dilengkapi hingga dua rudal permukaan-ke-udara yang akan meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya.  Skyshield mudah dimobilisasi dengan truk atau sistem transportasi lainnya. Sistem kontrol tembaknya menggunakan pencarian x-band dan pelacakan radar, dan unit lain untuk radar/TV dan/atau Laser/FLIR precision tracking. Pos komando dapat ditempatkan hingga jarak 500 meter dari unit kontrol tembak, menggunakan gelombang radio terenkripsi. Skyshield juga bisa digunakan dalam satu jaringan dengan sistem pertahanan udara lainnya untuk cakupan pertahanan udara yang lebih luas dan efektif.
 
AHEAD
Amunisi AHEAD yang bisa memuntahkan 152 proyektil tungsten
(Foto Rheinmetall Air Defence)
Kemampuan Oerlikon Skyshield semakin mumpuni jika menggunakan amunisi khusus buatan Rheinmetall bernama Advanced Hit Efficiency and Destruction (AHEAD). Jika ditembakkan, peluru ini mampu menyebar membentuk perisai, sehingga presisi tepat sasaran mencapai lebih dari 90 persen. Sumber : Artileri

Ketergantungan Jerman pada gas Rusia ancam Eropa


Kanselir Jerman Angela Merkel (REUTERS/Yves Herman )

Warsawa – Ketergantungan Jerman pada gas alam Rusia memesankan sebuah ancaman kepada kedaulatan Eropa, kata Perdana Menteri Polandia Doland Tusk seperti dikutip AFP.
“Ketergantungan Jerman pada gas Rusia bisa secara efektif membatasi kedaulatan Eropa,” kata Tusk kepada wartawan, menjelang kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel ke Warsawa.
Jerman membeli sepertiga kebutuhan minyak dan gasnya dari Rusia, selain memiliki hubungan perdagangan dan investasi yang luas dengan wilayah sebelah timur Eropa.
Jerman berusaha meredakan ketegangan Moskow dan Barat, namun para analis menilai suara Jerman diselimuti kekhawatiran mengenai terganggunya hubungan ekonominya dengan  Rusia.
“Masalah Ukraina berkaitan dengan keamanan masa depan Uni Eropa,” kata Tusk seraya mengatakan Uni Eropa mesti mengkaji kembali kebijakan energinya.
“Saya akan berbicara sangat terbuka dengan Merkel, menyatakan setegasnya bahwa iklim saat ini dan kebijakan gas alam berisiko menciptakan ancaman terhadap keamanan dan kedaulatan Eropa secara keseluruhan,” kata Tusk.
“Saya akan menyampaikan pandangan kami mengenai ancaman-ancaman politik berkaitan dengan ketergantungan pada gas dan uang Rusia,” kata Tusk.  “Ini tentu tidak hanya berlaku untuk Jerman, namun dalam beberapa tahun belakangan Jerman menjadi contoh kuat untuk fenomena ini”.

Sumber : http://beritakitaterkini.wordpress.com

Suriah: Amerika Membuat dan Mengekspor Teroris ke Seluruh Dunia

Konflik di Suriah
Konflik di Suriah

DAMASKUS — Ketua Majelis Parlemen Rakyat Suriah, Mohammad Jihad al-Laham, menekankan bahwa terorisme lintas batas yang menargetkan Suriah didanai dan direncanakan oleh negara-negara Barat kolonialis dan alat-alat regional mereka yang melanggar hukum internasional setiap hari.
Dalam pertemuan dengan delegasi yang mewakili Parlemen Rusia Saint Petersburg, Al-Laham menjelaskan bahwa berturut-turut pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menciptakan terorisme internasional dan diekspor ke seluruh dunia dan itu melanggar hukum internasional. Dia menunjukkan bahwa pembebasan para biarawati dari Saint Tekla Convent yang diculik oleh kelompok teroris bersenjata takfiri memperlihatkan ketergantungan kelompok ini pada negara-negara tertentu yang mendukung terorisme terhadap rakyat Suriah.
Kepala delegasi parlemen Rusia mencatat bahwa Suriah tidak hanya sekutu, tetapi juga teman sejati dan bahwa ketabahan rakyat Suriah dalam menghadapi terorisme internasional merupakan sumber kebanggaan, karena kepahlawanan Tentara Arab Suriah dan ketabahan rakyat Suriah melawan konspirasi yang menetas terhadap mereka.
Delegasi terakhir kegiatan politik dan sipil yang diadakan di kota Saint Petersburg untuk mengaktifkan peran diplomasi populer untuk mendukung Suriah, melalui pembentukan hubungan Rusia-Suriah untuk kerja sama dan pementasan aksi protes duduk di luar konsulat AS terhadap kebijakan AS terhadap Suriah.

Sumber : Republika

Mengapa Rusia tak lagi takut pada Barat dan AS


Orang-orang bersenjata lengkap yang diyakini pasukan Rusia mengepung Krimea, Ukraina (Reuters)

Barat terkesima, tak percaya Vladimir Putin menginvasi Ukraina. Semua diplomat Jerman, birokrat euro Prancis dan intelektual Amerika tertegun bertanya-tanya, mengapa Rusia memilih mempertaruhkan hubungan bernilai triliunan dolarnya dengan Barat?
Para pemimpin Barat terpaku tak mengira para penguasa Rusia tak lagi menghormati Eropa seperti mereka perlihatkan usai Perang Dingin.  Rusia tidak lagi menganggap Barat aliansi pembebas. Rusia kini menganggap semua yang ada di benak Barat melulu uang.
Para tangan kanan Putin tahu sekali soal ini. Selama bertahun-tahun para penguasa Rusia telah membeli Eropa.  Orang-orang Rusia mempunyai mansion dan flat mewah dari West End di London sampai Cote d’Azure di Prancis.
Anak-anak Rusia belajar di sekolah-sekolah khusus nan elite di Inggris dan Swiss, sedangkan uang mereka diparkir di bank-bank Austria dan ditampung sistem pajak rendah Inggris.
Lingkaran terdalam kekuasan Putin tak lagi takut terhadap sikap Eropa. Mereka kini tahu betul siapa Eropa. Mereka bisa langsung melihat betapa penjilatnya para aristokrat dan konglomerat Barat itu yang matanya berubah berbinar setiap kali miliaran dolar uang Rusia dimainkan.
Rusia sekarang menganggap Barat munafik karena elite-elite Eropalah yang justru membantu orang-orang Rusia menyembunyikan kekayaannya.
Sekali waktu Rusia menyimak saat kedubes-kedubes Eropa mengutuk korupsi di BUMN-BUMN Rusia. Tapi sekarang tidak lagi. Karena Rusia tahu sekali bahwa para bankir, pengusaha dan pengacara Eropa justru melakukan kerja kotor bagi orang-orang Rusia untuk menyembunyikan uang hasil korupsi mereka di Antila Belanda dan Kepulauan Virgin, Inggris.
Kita tidak sedang membahas uang yang banyak, melainkan uang yang sangat banyak. Bank sentral Rusia memperkirakan dua pertiga dari 56 miliar dolar AS uang yang ada di Rusia pada 2012 ada kaitannya dengan kegiatan-kegiatan ilegal, hasil berbagai kejahatan seperti pungli, uang narkotika atau penggelapan pajak. Ini adalah uang yang digulungkan para bankir kaya raya Inggris sebagai karpet merah demi masuknya orang Rusia ke London.
Di balik korupsi Eropa, Rusia melihat kelemahan Amerika. Kremlin tak yakin negara-negara Eropa, kecuali Jerman, benar-benar independen dari Amerika Serikat. Rusia kini melihat Eropa tak lebih dari negara-negara klien yang bisa dipaksa Washington, untuk tidak berbisnis dengan Kremlin.
Namun ketika Rusia menyaksikan Spanyol, Italia, Yunani dan Portugal saling menyisihkan dalam tender menjadi mitra bisnis terbaik Rusia dalam Uni Eropa, mereka melihat kontrol Amerika atas Eropa perlahan memudar.
Di Moskow, Rusia menyimak kelemahan Amerika di luar Kedubes Moskow.
Suatu waktu Kremlin khawatir petualangan asing akan memicu sanksi ekonomi ala Perang Dingin yang merugikannya seperti larangan ekspor komponen-komponen kunci bagi industri minyaknya atau bahkan diputusnya akses ke sektor perbankan Eropa. Kini kekhawatiran seperti ini tidak ada lagi.
Rusia melihat Amerika bingung karena perjudian Putin di Ukraina menggoyahkan kebijakan luar negeri AS yang lebih memilih membicarakan China atau berpartisipasi dalam perundingan damai Israel-Palestina.
Rusia melihat Amerika rentan: di Afghanistan, di Suriah dan di Iran di mana Amerika Serikat kini amat sangat memerlukan dukungan Rusia untuk melanjutkan pengapalan pasokan-pasokannya, menuanrumahi konferensi perdamaian atau menguatkan sanksi Barat ke Iran.
Moskow tidak gugup. Para elite Rusia telah mengekspos Barat dengan cara luar biasa dengan menawan properti-properti dan rekening-rekening bank Eropa.
Secara teoritis, ini membuat Barat rentan mengingat penarikan dana secara tiba-tiba oleh adanya investigasi pencucian uang dan larangan visa, bisa memangkas kekayaan mereka. Dari masa ke masa Rusia menyaksikan betapa pemerintah-pemerintah Eropa menolak meloloskan undang-undang yang mirip dengan UU Magnistky AS yang mencegah para pemimpin kriminal memasuki Amerika Serikat.
Semua ini membuat Putin percaya diri, sangat percaya diri, percaya bahwa elite Eropa lebih tertarik pada uang ketimbang menghadapinya.
Ini buktinya. Setelah pasukan Rusia mencapai pinggiran Tbilisi, ibukota Georgia, pada 2008, rangkaian pernyataan dan gertakan keluar dari Barat, namun saat dihadapkan pada miliaran dolar dana Rusia, mereka menjadi ciut. Lalu, setelah para tokoh oposisi Rusia diadili, Uni Eropa mengirim surat keprihatinan, tapi sekali lagi mereka bungkam saat miliaran dolar uang Rusia tersaji di hadapan mereka.
Kremlin kini tahu rahasia perang kotor Eropa.  Kremlin tahu pasti sikap Eropa. Orang-orang bermuka masam yang mengendalikan Rusia di era Putin melihat Barat seperti para politisi di akhir masa Soviet.
Menengok era 1980-an, USSR (Uni Soviet) berbicara soal Marxisme internasional padahal Soviet tak lagi mempercayainya.
Kini, Brussels, menurut Rusia, berbicara soal hak asasi manusia tapi mereka sendiri tidak lagi mempercayainya. Eropa sungguh sudah dikendalikan oleh elite bermoralitas hedge fund (pengelola dana atau pialang): Keduk uang dengan cara apa saja, lalu parkir uang itu di luar negeri.

Sumber : http://beritakitaterkini.wordpress.com

Rusia Ancam Balik Amerika Serikat

Ukraina
Ukraina

MOSKOW — Rusia mengancam akan mengurangi ketergantungan ekonominya kepada Amerika Serikat sampai tingkat nol jika Washington setuju menerapkan sanksi kepada Moskow berkaitan dengan Ukraina, kata penasehat ekonomi Kremlin Sergei Glazyev.
Glazyev memperingkatkan bahwa sistem keuangan Amerika bakal terancam ambruk (crash) jika sanksi terjadi.
“Kami akan mencari cara untuk tidak hanya mengurangi ketergantungan kami kepada Amerika Serikat sampai (tingkat) nol namun juga bangkit dari sanksi itu dengan memanfaatkan sebesar-besanya bagi keuntungan kami sendiri,” kata Sergei Glazyev.
Glazyev juga mengancam bahwa Rusia bisa menghentikan penggunaan dolar AS dalam transaksi internasionalnya.
“Sebuah upaya untuk memaklumatkan sanksi akan berakhir pada ambruknya sistem keuangan Amerika Serikat yang bisa menyebabkan berakhirnya dominasi Amerika Serikat dalam sistem keuangan global,” tambah dia seperti dikutip AFP.

Sumber : http://beritakitaterkini.wordpress.com

SATUAN KAPAL CEPAT RUDAL ANDALAN PERTAHANAN LAUT



JAKARTA (MI) :Kapal cepat rudal (KCR) yang dipesan pemerintah dari industri galangan kapal PT Palindo Marine, Batam, segera diserahterimakan. Keberadaan kapal jenis tersebut penting untuk pengamanan wilayah laut.

Dari empat KCR yang dipesan, dua di antaranya telah diserahterimakan, yakni KRI Celurit- 641 dan KRI Kujang-642.Ini merupakan bagian dari program pengadaan KCR secara besar-besaran TNI Angkatan Laut (AL). Managing Director PT Palindo Marine Harmanto mengungkapkan, KCR yang ketiga sekarang ini tinggal tahap finishing. ”Minggu lalu sudah di-launching dan akhir tahun ini mungkin bisa diserahterimakan,” katanya kepada SINDO kemarin.

Kapal ketiga itu sudah berada di galangan kapal dari pabrik tersebut dan menjalani penyempurnaan. ”Setelah penyempurnaan, akan dilakukan pengujian di laut,”sebut dia. Sembari menyelesaikan kapal ketiga,lanjut Harmanto,pihaknya juga sudah mulai tahapan pengerjaan kapal keempat. ”Kita membuat kapal lengkap,kecuali persenjataannya,” imbuh dia. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin menuturkan,pemerintah akan membeli total sekitar 35 KCR untuk memenuhi kebutuhan sesuai program pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF).

”Sejauh ini baru empat yang kita pesan,”ujarnya. Indonesia butuh kapal-kapal jenis ini untuk pengamanan wilayah laut, terutama di kawasan barat.”Perairan wilayah barat sangat cocok untuk kapalkapal kecil seperti ini (panjang di bawah 100 meter) karena perairannya dangkal. Kalau di timur, kita butuh kapal-kapal besar yang panjangnya di atas 100 meter,”terang dia. Untuk kapal berukuran di atas 100 meter, kata dia,Kemhan memesan ke PT PAL Surabaya.

”Kita juga punya program korvet nasional,” sebut Hartind yang juga staf ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan itu. Komandan Satgas KCR-40 dan PC-43 TNI AL Kolonel Nurwahyudi menambahkan, butuh waktu sekitar 12 bulan untuk merampungkan satu unit KCR terhitung sejak penandatanganan kontrak.”Nanti sebelum diserahterimakan ada uji kelaikan laut dulu oleh TNI AL,”sebut dia.

Kapal ini,kata Nurwahyudi, memiliki spesifikasi yang relatif sama dengan dua kapal sebelumnya, KRI Celurit-641 dan KRI Kujang-642. Untuk diketahui, kapal yang didesain sebagai kapal patroli tersebut memiliki spesifikasi panjang sekitar 44 meter, lebar 7,4 meter, berbobot 250 ton,dan mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 30 knot. Kapal dipersenjatai rudal C-705, meriam kaliber 30 mm enam laras, serta meriam anjungan dua unit kaliber 20 mm.

KSAL Laksamana TNI Soeparno sebelumnya menuturkan, program penambahan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL 2012 adalah pengadaan kapal selam dan kapal permukaan. ”Ada tiga kapal selam, dua kapal permukaan frigat jenis perusak kawal rudal (PKR) dan 20 kapal patroli cepat dan kapal cepat torpedo,” tuturnya.

Hingga 2024,TNI AL butuh 24 unit kapal jenis ini.Kapal ini akan dioperasikan di wilayah armada barat dan Sulawesi Utara.Dalam pemesanan kapal ke PT Palindo itu, diketahui harga per unit kapal sekitar Rp75 miliar. Pada pengadaan pertama,KRI Celurit,pemerintah bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk pembiayaannya.

Kemandirian Alutsista 

Lahirnya Undang-Undang (UU) Industri Pertahanan dipercaya bakal mempercepat perkembangan industri pertahanan dalam negeri. Sebab, UU yang ditandatangani Presiden saat hari ulang tahun TNI ke-67,5 Oktober lalu,itu mengatur sinergi antarindustri strategis maupun industri pertahanan dalam memproduksi alutsista.

Perkara sinergi ini yang selama ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi perusahaan. Menurut Hartind, UU Industri Pertahanan memberikan jaminan adanya pembelian produk pertahanan maupun oleh pemerintah. ”Selama ini yang dikhawatirkan industri pertahanan adalah masalah konsistensi pembelian dari user,”beber dia.

Sumber : militerindonesiamy.blogspot.com

Klasemen Sementara La Liga Spanyol

La Liga Spanyol
 
La Liga Spanyol
 
 
MADRID — Berikut ini klasemen sementara Liga Spanyol (La Liga) setelah keseluruhan pertandingan pada Sabtu (8/3) waktu setempat
(main, menang, seri, kalah, memasukan, kemasukan, poin)
  1. Atletico Madrid 27 20 4 3 63 21 64
  2. Real Madrid 26 20 4 2 73 26 64
  3. Barcelona 27 20 3 4 74 22 63
  4. Athletic Bilbao 26 15 5 6 49 30 50
  5. Villarreal 27 13 5 9 47 33 44
  6. Real Sociedad 26 12 7 7 46 36 43
  7. Sevilla 26 10 8 8 44 41 38
  8. Levante 26 9 9 8 26 31 36
  9. Valencia 26 10 5 11 38 37 35
  10. Espanyol 26 9 6 11 29 32 33
  11. Celta Vigo 27 8 6 13 32 39 30
  12. Granada 27 9 3 15 24 36 30
  13. Elche 26 7 8 11 23 37 29
  14. Osasuna 26 8 5 13 24 39 29
  15. Getafe 27 7 6 14 23 42 27
  16. Malaga 26 6 8 12 24 35 26
  17. Valladolid 27 5 11 11 29 44 26
  18. Almeria 26 7 5 14 25 46 26
  19. Rayo Vallecano 26 7 2 17 26 59 23
  20. Real Betis 27 4 6 17 23 56 18
Sumber : http://beritakitaterkini.wordpress.com