Jumat, 10 Januari 2014

TNI AL akan Diperkuat 11 Helikopter Anti-Kapal Selam

Super Frelon SA 321G
Super Frelon SA 321G, helikopter anti-kapal selam Prancis
TNI AL bakal diperkuat dengan 11 helikopter anti-kapal selam. Saat ini pengadaan 11 helikopter anti-kapal selam itu sudah memasuki proses lelang. Target realisasinya adalah pada Oktober 2014.
"Kami harapkan 11 helikopter anti-kapal selam tersebut sudah bisa menjadi kebanggaan pada saat peringatan hari jadi TNI tahun 2014," seperti yang diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Marsetio di Sidoarjo, Jumat, 22 Februari 2013.

Proses lelang sedang berjalan di Kementerian Pertahanan, ada tiga perusahaan yang ambil bagian yaitu perusahaan dari Amerika Serikat, Perancis dan Inggris. Jika salah satu perusahaan berhasil lolos spesifikasi  yang ditentukan TNI AL, maka perusahaan itulah yang akan menang karena lelang bersifat lelang terbuka.

Marsetio mengatakan, dengan adanya pengadaan sebelas helikopter tersebut nantinya akan mengaktifkan kembali skuadron 100 yang dulu dimiliki oleh angkatan laut. Seperti masa kejayaan Indonesia pada tahu 1965, di mana saat itu TNI AL memiliki Skadron 100 yang didukung oleh helikopter anti-kapal selam. Dan diharapkan dengan hadirnya 11 helikopter anti-kapal selam tersebut, Indonesia akan semakin mampu menjaga kedaultan dan keutuhan NKRI.

Sumber : Antara

Volk, Kendaraan Lapis Baja Infanteri Rusia

VPK-3927 Volk adalah kendaraan lapis baja militer multiguna taktis yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan Rusia VPK (Voenno-Promyshlennaya Kompaniya).

VPK-3927 Volk

Sejarah Volk

Kendaraan Volk pertama kali diperkenalkan saat International Forum Engineering Technologies 2010 (IDELF-2010) dari tanggal 30 Juni hingga 4 Juli 2010 di Zhukovsky, Rusia. Sekarang, tiga varian lain dari kendaraan Volk yang diproduksi (VPK-3927, VPK-39272, VPK-39273) masih dalam tahap uji coba.

Keluarga kendaraan lapis baja Volk diantaranya berkapasitas 1,5 dan 2,5 ton, dikembangkan untuk Angkatan Darat dan Unit Penegak Hukum Rusia. Kendaraan ini dirancang sesuai dengan tren keamanan global. Dibuat berdasarkan prinsip desain modular dengan fokus pada produksi serial dalam negeri untuk sekarang dan di masa depan.

Keluarga kendaraan lapis baja Volk ini terdiri dari 3 kelompok : lapis baja, sipil dan komersial. Kelompok pertama (lapis baja) saat ini sedang dalam tahap ujicoba, sedangkan dua kelompok lain (sipil dan komersial) masih dalam tahap pengembangan.
Kelompok pertama (lapis baja) terdiri dari 4 jenis :
  1. Kendaraan standar VPK-3927 dengan kabin terlindungi dan modul functional back lapis baja terpisah.
  2. VPK-39271 dengan modul fungsional terlindung yang menyatu dengan kabin (tidak ditampilkan saat pameran).
  3. Kendaraan VPK-39272 untuk mengangkut kargo dan personel dengan kemampuan untuk dipasangi berbagai modul fungsional.
  4. Kendaraan VPK-39273 6x6 dengan kabin terlindungi dan modul rear functional terpisah.
VPK-3927 Volk

Desain Volk

Ada beberapa desain canggih baru yang diterapkan pada keluarga kendaraan lapis baja Volk, mulai dari unified platform, suspensi hidro-pneumatik independen dengan penyesuaian tinggi, peningkatan perlindungan kabin, kompartemen dan modul fungsional, mesin diesel baru YaMZ-5347, sistem kontrol informasi onboard (BIUS), dan desain modular.

Konsep perlindungan kendaraan ini didasarkan pada ukuran balistik yang tertinggi dan perlindungan dari ranjau. Desain lapis baja frame-panel mudah dilepas pasang saat di lapangan tanpa menggunakan alat khusus. Perlindungan balistik STANAG 4569 level 3 dengan kemungkinan bisa lagi ditingkatkan. Proteksi ranjaunya 1 level (setelah upgrade akan menjadi 2).
Mesin dan Suspensi Volk

Kendaran Volk dilengkapi dengan mesin canggih YaMZ-5347 Euro-4. Mesin ini berkemampuan 300 hp (tenaga kuda). Transmisi dan gearbox-nya tetap optimal hingga 250.000 km untuk mesin bertenaga 240 hp.

VPK-3927 Volk

Suspensi hidro-pneumatik independen dengan penyesuaian tinggi memungkinan untuk pengubahan ground clearance dari 250 mm hingga 500 mm dan bergerak off road dengan kecepatan hingga 55-60 km/jam.

Sudut overhang depan dan belakang bervariasi tergantung pada posisi suspensi, mulai dari 45-55 derajat dengan minimum radius putar 7 m.

Sistem kontrol informasi onboard (BIUS) menyediakan fungsi kontrol dan unit dasar diagnosis dan komponen kendaraan dengan rekaman/catatan parameter. Mesin ini dikendalikan oleh 15 parameter : tekanan, temperatur, kecepatan, pasokan bahan bakar, sistem pendingin, sistem pelumas. Transmisi dan ban dikendalikan oleh suhu dan tekanan. Pengaturan sistem hidrolik dan suspensi dikendalikan dalam 24 poin. Kerusakan/gagal sistem BIUS tidak terhubung dengan mobilitas kendaraan.
VPK-3927 Volk
VPK-3927 Volk
Jenis
Kendaraan mobilitas infanteri
Asal
Rusia
Sejarah produksi
Desainer
VPK
Desain
2010
Spesifikasi
Berat
12.200 kg
Panjang
6,976 m
Lebar
2,5 m
Tinggi
2,1 m
Kru
2 + 8
Lapis baja
STANAG 4569 level 3
Mesin
YaMZ-5347 diesel 240-300 hp
Rasio tenaga/berat
23,5-31,5/metrik ton
Muatan
4,5 ton
Suspensi
Hidro-pneumatik independen
Jangkauan operasional
1.000 km
Kecepatan
130 km/jam

Irak Berencana Beli 500 Panser Anoa

Produk unggul memang akan menjadi barang yang laris di pasaran, apalagi murah. Kita berbicara tentang Panser Anoa buatan PT Pindad. Dikabarkan Irak menyatakan minat seriusnya untuk mengakuisisi Panser Anoa dalam jumlah yang besar, tidak tanggung-tanggung 500 unit sekaligus.

Kesepakatan memang belum ada, karena kedua belah pihak masih mengkaji rencana pembelian besar ini. Sebelumnya Irak memang sudah menaruh minat besar pada alat-alat pertahanan buatan Indonesia terutama Panser Anoa. Tahun lalu utusan Irak sudah berkunjung ke Indonesia, dari situ minat mereka pada Panser Anoa sudah terlihat. Ditambah lagi dengan adanya kunjungan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin ke Baghdad pertengahan tahun lalu yang diterima langsung oleh Perdana Menteri Irak, Nuri Al-Maliki serta bebrapa pejabat terkait Irak lainnya.

Panser Anoa

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Irak Safzen Noerdin pada 3 Maret lalu, Irak memang akan membeli Panser Anoa, namun hingga saat ini belum ada kesepakatan, masih dalam tahap negoisasi (mungkin masalah harga dan jumlah). Tidak hanya panser Anoa, desas-desus juga menyebutkan bahwa Irak juga tertarik dengan senjata dan alat pertahanan lainnya buatan Indonesia.

Harga Anoa saat ini ada di kisaran 8 miliar rupiah, kalau Irak pesan banyak mungkin dapet diskon deh dari Pindad. Kendaraan angkut personel yang katanya terbaik saat ini adalah Stryker-nya AS. Tapi harganya hampir tiga kali Anoa.

Satu yang disayangkan, Irak ternyata membatalkan pesanan untuk seragam tentaranya dari PT. Sri Rejeki Isman (Sritex). Bukan karena apa-apa, ini lebih disebabkan karena harganya memang tidak murah dan Irak belum memiliki kemampuan finansial untuk itu.

Produk tekstil dari PT Sritex memang sudah dikenal luas di dunia luar, beberapa angkatan bersenjata di dunia menggunakan seragam buatan pabrik tekstil asal Sukoharjo ini, salah satunya Amerika Serikat, NATO dan negara-negara lainnya. Harga yang ditawarkan PT. Sritex memang tidak murah, ini semua karena kualitasnya yang bagus. Sritex juga memasok pakaian untuk merek-merek terkenal dunia seperti Zara, Timberland, dan lain-lain.

Sumber : artileri.org

Rabu, 08 Januari 2014

TNI AD Terima Rudal Anti Tank NLAW

TNI AD Terima Rudal Anti Tank NLAW

Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) TNI AD mengonfirmasi telah melaksanakan kegiatan uji terima Rudal Pandu Anti Tank (Anti Tank Guide Missile) NLAW (Next Generation Light Antitank Weapon) di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), Batujajar, Bandung Barat, 20 Maret 2013. Dihadiri oleh pejabat dari jajaran TNI AD yang berkaitan langsung dengan uji terima ATGM yang berjalan dengan aman, tertib dan lancar.

Uji Terima ATGM ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan Alutsista Satuan Batalyon Infanteri jajaran TNI Angkatan Darat, dengan demikian satuan Infanteri jajaran TNI Angkatan Darat memiliki daya tempur yang sangat tinggi dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.

TNI AD Terima Rudal Anti Tank NLAW

Berbicara mengenai ATGM NLAW, rudal anti tank ini dikembangkan oleh Saab Dynamics (sebelumnya Bofors) Swedia bekerjasama dengan Inggris yang dirancang untuk mengalahkan tank tempur utama (MBT) dengan sekali tembak. Saat ini, pengguna anti tank NLAW adalah Inggris, Finlandia, Luxemburg dan Swedia sendiri. Indonesia sendiri memesan ATGM ini pada kuartal ketiga tahun lalu.

Keunggulan dari ATGM NLAW adalah cukup dioperasikan seorang prajurit, mudah dipelajari dan dioperasikan, bebas perawatan dan mampu tetap digunakan dalam lingkungan ekstrim dan cocok untuk unit kecil yang ingin melengkapi dirinya dengan penghancur MBT dalam sekali tembak.

 Fitur ATGM NLAW
  • Dioperasikan oleh seorang prajurit (non-expert).
  • Rudal anti tank terintegrasi dengan peluncur reloadable 
  • Fire & forget
  • Modus tembak OTA (Overflying Top Attack) dan DA (Direct Attack)
  • Un-jammable proximity fuze
  • SSKP (Single Shot Kill Probability) tinggi.
  • Kemampuan Night vision
  • Bisa dioperasikan di ruangan terbatas/sempit.
  • Bebas perawatan
  • Di desain untuk digunakan di semua lingkungan dan iklim.
Karakteristik ATGM NLAW
  • Berat 12.5 kg (termasuk atgm berbobot ringan)
  • Panjang 1016 mm
  • Jangkauan 20-600m
  • Hulu ledak Single shape charge
  • Persiapan tembak 5 detik
  • Insensitive munition
  • Kaliber 115/150 mm
  • Kecepatan awal 40m/dtk dan kecepatan maksimum subsonik
  • Optical sight 2.5x magnification Sighting System
  • Red dot sight
  • NVG- compatible
  • Usia pakai (simpan) 20 tahun.
  • Temperatur operasional -38 hingga +63 ÂșC
  • PLOS (Predicted Line Of Sight) Guidance


    Sumber : www.artileri.org

Chile Impor Hulu Ledak Roket dari Indonesia

Roket 70 mm CV. Sari Bahari

Republik Chile mengimpor smoke warhead (hulu ledak asap/latih) kaliber 70 mm dari CV. Sari Bahari Malang sebanyak 260 buah. Hulu-hulu ledak ini akan digunakan militer Chile dalam latihan perang.

Ekspor ini merupakan ekspor perdana CV. Sari Bahari ke Chile, jika nantinya Chile merasa cocok maka mereka akan memesan lebih banyak lagi, diungkapkan oleh Ricky Hendri Egam, Direktur CV. Sari Bahari, di Malang, Jawa Timur, Sabtu, 23 Maret 2013. Recananya, hulu-hulu ledak ini akan dikirim esok hari, Senin, 25 Maret 2013. Hulu ledak ini ini hanya mengeluarkan asap saat meledak, jadi hanya khusus untuk latihan.

Chile ternyata tertarik pada hulu ledak ini setelah melihatnya saat pameran Indo Defence Expo 2012 lalu. CV. Sari Bahari kemudian mengirimkan contoh dan spesifikasi roket yang 70% komponennya dibuat di Indonesia ini kepada Chile. Soal harga dan akurasi tembakan, roket ini bersaing dengan produk dari negara-negara lain, Ricky menambahkan.

Tidak hanya Chile, ada juga lima negara lain yang juga berminat dan saat ini tengah menjajaki pembelian roket/hulu ledak sejenis. Untuk dalam negeri sendiri, roket yang memiliki jangkauan 8 km (bisa lebih, tergantung motor yang digunakan) ini juga digunakan oleh TNI dari tiga matra. Tepatnya sudah 3000 buah roket yang dipesan Kemenhan sejak tahun 2000. Modus peluncuran roket ini pun bervariasi, tidak hanya diluncurkan dari darat, namun bisa juga diluncurkan dari laut dan udara.

Hulu ledak 70 mm CV. Sari Bahari
Hulu ledak 70mm
Selain memproduksi roket latih 70 mm, CV. Sari Bahari juga memproduksi roket jenis Fin Folding Aerial Rocket (FFAR) yang hulu ledaknya sudah sesuai dengan standar NATO. FFAR diproduksi dengan bekerjasama dengan sebuah BUMN yang bergerak di bidang bahan eksplosive yaitu PT Dahana. Produksi selongsong FFAR dilakuakn di CV. Sari Bahari dan pengisian bahan peledak dilakukan oleh PT Dahana di Subang, Jawa Barat. Oleh TNI, khususnya TNI AU, FFAR ini digunakan sebagai amunisi Super Tucano dan kaliber 80 mm digunakan untuk Sukhoi.
Riset roket ini bekerjasama dengan Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AU yang dimulai pada tahun 2005 silam. Pada 30 Desember 2005, CV. Sari Bahari akhirnya mendapatkan sertifikat kelayakan untuk memproduksi roket ini dari Direktorat Jenderal Sarana Pertahanan Markas Besar TNI AU.

Masih ada lagi, bom P25 juga merupakan hasil produksi CV. Sari Bahari. Dua versi yang dibuat yaitu untuk latih dan yang berhulu ledak sesungguhnya. Bom yang diproduksi sejak dua tahun lalu ini biasa diaplikasikan pada pesawat tempur standar NATO seperti F-15, F-5 dan Hawk. Tidak ketinggalan untuk Sukhoi, CV. Sari Bahari juga "memasanginya" dengan bom P100 yang setara dengan bom buatan Rusia, OFAB 100-125. Saat ini, perusahaan ini tengah mengembangkan prototipe bom yang lebih dahsyat yaitu P250 dan P500. Targetnya CV. Sari Bahari akan membuat bom pintar.

CV. Sari Bahari yang berbengkel di Jalan Muharto 125 Malang ini setidaknya mempekerjakan 80 orang karyawan. Perusahaan ini sendiri berdiri pada 1993 yang saat itu "misi" pertamanya adalah memasok suku cadang dan mesin ke sejumlah industri strategis di Indonesia, termasuk PT. Pindad. Baru pada tahun 2000, mereka akhirnya bisa memproduksi roket dan bom.

Sumber : Tempo

Menhan : Kualitas Pilot Tempur Indonesia Tidak Kalah dari Negara Lain

Menhan saat melepas keberangkatan Tim JAT ke Langkawi, Malaysia, 22 Maret 2013
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mendorong penerbang atau pilot-pilot tempur TNI Angkatan Udara untuk tampil dalam kancah internasional guna menunjukkan profesionalisme dan kualitasnya. Menurut Menhan, kualitas pilot-pilot tempur Indonesia tidak kalah dari negara lain.

Salah satunya adalah dengan memberikan kesempatan kepada pilot-pilot tempur TNI AU yang tergabung dalam Jupiter Aerobatics Team (JAT) untuk dapat tampil dalam event "Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) 2013" di Malaysia pada 26-30 Maret 2013 mendatang.

"Saya mendorong kepada pilot kita untuk bisa tampil di kancah internasional untuk menunjukkan bahwa pilot-pilot tempur Indonesia juga mempunyai kualitas yang tinggi sekali", ungkap Menhan saat memberikan keterangan pers sebelum melepas keberangkatan Jupiter Aerobatics Team (JAT) TNI AU menuju Malaysia, Jumat pagi, 22 Maret 2013 di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Lebih lanjut Menhan mengatakan, bahwa profesionalisme prajurit TNI dalam hal ini seorang pilot tempur tidak hanya ditunjukkan pada waktu bertempur, akan tetapi pada saat keadaan damai juga perlu ditampilkan.

Dengan tampil di event internasional, menurutnya para pilot tempur TNI AU dapat mengukur diri mereka tidak hanya pada waktu latihan di dalam negeri, namun juga pada waktu mereka berkumpul dan berbaur dengan pilot-pilot tempur dari internasional.

Walaupun itu dalam bentuk acrobatic show dalam tim Jupiter, tetapi dari situ sudah dapat memperlihatkan kepada publik internasional seberapa jauh kemampuan dan profesionalisme para penerbang tempur Indonesia.

Sebelumnya beberapa waktu yang lalu, Jupiter Aerobatics Team TNI AU telah tampil baik di Thailand, kemudian pilot tempur dari Skuadron Sukhoi juga tampil sangat baik sekali di Darwin, Australia.
Sementara itu, Kasau Marsekal Ida Bagus Putu Dunia menyampaikan rasa terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada TNI AU untuk dapat menampilkan profesionalisme dan kemampuannya dalam event internasional. Menurutnya, tugas ini merupakan tanggung jawab yang berat sekaligus juga menjadi suatu kehormatan. "Ini adalah misi mengemban nama baik negara, tidak hanya untuk TNI AU diharapkan mereka bisa menampilkan nilai tambah untuk bangsa", tambahnya.
Sumber : www.artileri.org

Rusia Bangun Kekuatan Angkatan Laut di Pasifik

Dalam sebuah wawancara di TV lokal Rusia, Panglima Armada Angkatan Laut Rusia untuk wilayah Pasifik, Laksamana Sergei Avakyants, mengatakan bahwa armadanya akan menerima kapal perang baru pada awal tahun depan untuk pertama kalinya sejak runtuhnya Uni Soviet.

"Pengiriman peralatan dan kapal perang baru dalam skala besar untuk Armada Pasifik akan dimulai pada 2014," Ria Novosti mengutip pernyataannya.
Kapal angkut amfibi Mistral
Kapal angkut amfibi Mistral (Foto : naval-technology)

Menurut artikel itu, Laksamana Avakyants mengatakan bahwa Armada Pasifik setidaknya akan menerima satu dari dua kapal serbu amfibi kelas Mistral (juga angkut helikopter) yang saat ini dibangun oleh Perancis untuk Angkatan Laut Rusia.

Pada tahun 2011, Rusia dan Perancis menandatangani kontrak senilai US$ 1,52 miliar untuk pembangunan empat kapal kelas Mistral, dua kapal akan dibangun di Perancis dan dua kapal berikutnya dibangun di Rusia. Kontrak tersebut kala itu menjadi kontrak pembelian senjata terbesar Rusia sejak era Uni Soviet, dan mengaktifkan "alarm" kekhawatiran bagi negara-negara anggota NATO. Namun Moskow berusaha untuk meredakan kekhawatiran tersebut dengan menjanjikan bahwa beberapa dari kapal angkut amfibi itu hanya akan dikerahkan di Pasifik.

Saat ini hanya Perancis yang menggunakan kapal kelas Mistral yang berbobot 16.500 ton ini. Kapal ini memiliki panjang 199 meter, lebar 32 meter, kecepatan 18,8 knot dan mampu berlayar sejauh 19.800 kilometer. Kapal ini dapat mengangkut 59 kendaraan termasuk didalamnya 13 tank Leclerc atau total 40 tank bila hanya untuk mengangkut tank Leclerc saja. Kapal ini juga mampu membawa hingga 16 helikopter kelas berat atau 35 helikopter ringan, serta mengirimkan pasokan, tank, kendaraan lapis baja dan 900 tentara ke pantai.
Laksamana Avakyants tidak menyebutkan secara rinci kapan kapal kelas Mistral tersebut akan tiba di Rusia. Ia hanya mengatakan bahwa beberapa korvet kelas-Steregushchy (Proyek 20380) saat ini sedang dibangun untuk armadanya, dengan pengiriman diharapkan akan dimulai pada awal tahun depan. Korvet kelas Steregushchy adalah kapal multiguna besar yang akan menggantikan korvet kelas Grisha. Dengan panjang 105 meter, lebar 13 meter, draft 3,7 meter, dan bobot perpindahan total 2.200 ton, kapal ini akan diklasifikasikan NATO sebagai kapal frigat.

korvet kelas Steregushchy
Korvet kelas Steregushchy (Foto via minthuhan1993.wordpress.com)

Korvet kelas Steregushchy dapat digunakan untuk patroli pantai, sebagai kapal pendamping dan untuk misi anti kapal selam (ASW). Kapal ini dapat menargetkan kapal permukaan, kapal selam, pesawat udara dan target di pantai. Sangat komplementer bila beroperasi bersama kapal serbu amfibi kelas Mistral.

Panglima Armada Pasifik Rusia juga mengatakan bahwa satu unit kapal selam rudal balistik kelas Borey juga akan dikirimkan ke armadanya setelah kapal selam ini siap tugas pada akhir tahun nanti. Kapal selam rudal strategis kelas Borey merupakan kapal selam generasi keempat bertenaga nuklir buatan Rusia dan juga merupakan kapal selam pertama yang dibangun sejak runtuhnya era Uni Soviet. Setidaknya rusia berniat membangun 8 kapal selam kelas ini untuk angkatan lautnya sebagai pencegah strategis. Kapal selam ini akan menggantikan kapal selam kelas Typhoon, Delta-III dan Delta-IV.

Media Rusia menyebutkan bahwa kapal selam kelas Borey memiliki panjang 170 meter, diameter lambung 13 meter, daya selam 450 meter dan kecepatan 29 knot. Awaknya berjumlah 107 dan akan dilengkapi dengan rudal balistik Bulava Rusia, yang bisa membawa hulu ledak ganda.

Rusia sebelumnya juga telah melaksanakan latihan militer terbesarnya pasca runtuhnya Uni Soviet. Perintah latihan ini diumumkan secara tiba-tiba oleh Presiden Vladimir Putin, dilaksanakan di Timur Rusia dan berakhir pada 20 Juli. Latihan ini dilaporkan melibatkan 160 ribu prajurit, 1000 tank, 130 pesawat dan 70 kapal perang.

Analis menilai latihan besar militer Rusia tersebut hampir pasti dimaksudkan sebagai sinyal untuk tetangga timur Rusia, terutama Jepang. Terbukti, beberapa pesawat pembom strategis Tu-95 Bear Rusia telah terbang di atas laut Jepang sebagai bagian dari latihan selama lebih dari tujuh jam, membuat Jepang mengerahkan jet-jet tempurnya guna mencegat mereka saat mendekati Pulau Hokkaido di utara Jepang. Di tempat terpisah, sebuah pesawat pengintai Rusia juga terbang di atas Kepulauan Kuril yang saat ini wilayah tersebut disengketakan oleh Rusia dan Jepang.

Pada awal Juli lalu, sebelum latihan militer besar pekan lalu, Rusia dan China juga mengadakan latihan angkatan laut terbesar dari yang pernah mereka adakan, latihan Joint Sea/Naval Interaction 2013. Dikutip dari Departemen Pertahanan China, dalam latihan tersebut PLA (militer China) mengirimkan empat kapal perusak, dua kapal rudal fregat dan kapal dukungan.

Sebelumnya Rusia juga telah menyebarkan kapal perang dari Armada Pasifiknya ke Laut Mediterania yang ditugaskan untuk merespon situasi perang saudara di Suriah. Armada Pasifik Rusia saat ini terdiri dari kapal rudal jelajah Varyag, empat kapal perusak kelas Udaloy, satu kapal perusak kelas Sovremenny, dan puluhan kapal selam yang lima diantaranya adalah kapal selam rudal balistik kelas Delta-III.

Sumber : www.artileri.org

Xian Y-20, Pesawat Angkut Militer Besar China

Y-20

Y-20 adalah pesawat angkut militer besar serbaguna yang dikembangkan sendiri oleh China, mampu melakukan misi kargo jarak jauh dan misi transportasi personel saat kondisi cuaca buruk. Nama lengkapnya adalah Xi'an Y-20, dikembangkan oleh Xi'an Aircraft Industrial Corporation dan secara resmi diluncurkan pada tahun 2006. Kode namanya adalah Kunpeng, diambil dari nama burung mitos China kuno yang bisa terbang ribuan kilometer. 

Pesawat angkut militer besar ini memiliki minimal berat lepas landas lebih dari 100 ton dan akan menjadi unit penting bagi Angkatan Udara China. Y-20 mengalahkan pesawat transportasi militer besar lainnya di dunia dalam berbagai aspek, dan akan menjadi promotor dari evolusi Angkatan Udara China untuk menjadi kekuatan udara strategis di dunia.

Media-media internasional telah memberikan peringkat kepada Y-20 termasuk dalam top 10 pesawat angkut militer terbesar di dunia. Menurut data yang didapatkan, Y-20 memiliki berat lepas landas maksimum 200 ton dengan muatan maksimum 66 ton. Ini melebihi pesawat Ilyushin-76 Rusia yang memiliki muatan maksimum 50 ton. Tidak diragukan lagi jika Y-20 adalah pesawat militer raksasa di dunia.

Y-20 prototipe yang saat ini masih berjumlah dua unit, masih menggunakan empat mesin turbofan buatan Rusia dan untuk pesawat produksinya nanti, Y-20 akan menggunakan mesin WS-20. Kargo dimuat melalui jalan belakang pesawat dengan mengakomodasi rolling stock. Untuk tata letak umum, Y-20 masih mirip dengan Ilyushin-76.

Y-20

Analis militer mengatakan bahwa jumlah, kinerja, dan muatan dari pesawat angkut militer adalah tiga faktor utama yang digunakan untuk mengukur apakah suatu negara memiliki angkatan udara strategis. Seluruh kekuatan Angkatan Udara China akan mencapai lompatan kuantitatif jika pada saatnya nanti Y-20 resmi memperkuat Angkatan Udara China.

Song Xiaojun, seorang ahli militer ternama dan chief editor di majalah Naval and Merchant Ships, mengatakan bahwa China telah banyak menerapkan teknologi baru pada Y-20. Setelah sukses dalam penerbangan perdananya, artinya Y-20 sudah dalam tahap akhir pembangunan, dan tentunya dapat lebih ditingkatkan dengan mengaplikasikan teknologi tertentu.

Dari informasi yang beredar, Y-20 mulai uji lapangan pada bulan Desember 2012 lalu, termasuk uji coba runway, dan akhirnya terbang perdana selama satu jam pada tanggal 26 Januari 2013. Saat mendarat di penerbangan perdananya, dilaporkan bahwa Y-20 sempat memantul sekali sebelum akhirnya mantap di landasan pacu, ini karena kecepatan pendaratannya yang tinggi.

Perlu dicatat bahwa China telah mengungkapkan informasi tentang penerbangan perdana yang sukses dan tepat waktu dari Y-20. Hal ini menunjukkan keterbukaan China dalam transparansi militer, serta meningkatkan kemampuannya untuk mengatasi situasi internasional yang terus berubah, dan menunjukkan tekad kuat untuk menjamin keamanan nasional.

Y-20
Karakteristik Umum

    Kru: 3 (pilot, copilot & load master)
    Daya angkut: 66 ton
    Panjang: 47 m
    Rentang sayap: 45 m
    Tinggi: 15 m
    Luas sayap: 330 m²
    Berat kosong: 100 ton
    Berat take off maksimum: 220 ton
    Mesin: 4 × Soloviev D-30KP-2 atau WS-18, kedepannya akan menggunakan mesin WS-20 turbofans
    Kecepatan jelajah: Mach 0.75 (918 km/jam)
    Jangkauan: 4.500 km dengan kargo maksimum
    Service ceiling: 13 km

Sumber : www.artileri.org